Tutorial Instalasi dan Konfigurasi RouterOS di Docker Container

Di era digital yang terus berkembang, kemampuan untuk mengelola infrastruktur jaringan dengan efisien dan fleksibel menjadi semakin penting. Tutorial ini akan membahas cara mengimplementasikan RouterOS dalam lingkungan Docker Container, sebuah solusi modern yang menggabungkan kehandalan RouterOS dengan fleksibilitas containerization.

Dengan mengikuti panduan ini, Anda akan dapat memahami dan mengimplementasikan RouterOS dalam container Docker, yang memberikan keuntungan signifikan dalam hal manajemen sumber daya dan skalabilitas sistem.

Daftar Isi

Pengenalan RouterOS di Docker Container

RouterOS adalah sistem operasi yang dikembangkan oleh MikroTik untuk keperluan routing dan networking. Dengan menggunakan Docker Container, kita dapat menjalankan RouterOS dalam lingkungan yang terisolasi dan mudah dikelola.

Keuntungan Menggunakan RouterOS di Docker

  • Isolasi resources yang lebih baik
  • Mudah dalam deployment dan maintenance
  • Portabilitas tinggi
  • Hemat resources dibanding virtual machine

Prasyarat

Sebelum memulai instalasi, pastikan sistem Anda telah memenuhi persyaratan berikut:

  • Sistem operasi Linux (Ubuntu/Debian direkomendasikan)
  • Docker telah terinstal
  • Git telah terinstal
  • Koneksi internet yang stabil

Langkah-langkah Instalasi

1. Verifikasi Instalasi Docker

Pertama, pastikan Docker sudah terinstal dengan benar di sistem Anda dengan menjalankan perintah berikut:

$docker -v
$root@server:~# docker -v
Docker version 20.10.8, build 3967b7d

2. Membuat Direktori Kerja

Buat direktori baru untuk proyek RouterOS dan masuk ke direktori tersebut:

$mkdir routeros_docker
$cd routeros_docker

3. Mengunduh Repository

Clone repository yang berisi konfigurasi Docker untuk RouterOS:

git clone <https://github.com/robiokidenis/Docker-Container-RouterOs.git>

4. Menyiapkan File Konfigurasi

Pindah ke direktori hasil clone dan pindahkan file docker-compose.yml:

cd Docker-Container-RouterOs
$mv docker-compose.yml ../docker-compose.yml 
$cd ..

5. Membersihkan File yang Tidak Diperlukan

Hapus direktori clone yang sudah tidak diperlukan:

rm -f /Docker-Container-RouterOs/

6. Membangun dan Menjalankan Container

Build dan jalankan container menggunakan docker-compose:

docker-compose up --build -d

7. Verifikasi Instalasi

Periksa image dan container yang sedang berjalan:

docker images
docker ps

8. Port Mapping

Setelah berhasil dijalankan, container akan memiliki mapping port sebagai berikut:

docker-compose_chr_1 /routeros/entrypoint.sh Up 0.0.0.0:1111->1194/tcp,:::1111->1194/tcp, 1701/tcp, 1723/tcp, 21/tcp, 0.0.0.0:2222->22/tcp,:::2222->22/tcp,
 0.0.0.0:12223->23/tcp,:::12223->23/tcp, 443/tcp, 4500/udp, 50/tcp, 500/udp, 51/tcp, 5900/tcp,
 0.0.0.0:12->80/tcp,:::1610->80/tcp, 0.0.0.0:1212->8291/tcp,:::1212->8291/tcp, 0.0.0.0:18728->8728/tcp,:::18728->8728/tcp,
 0.0.0.0:18729->8729/tcp,:::18729->8729/tcp

Akses RouterOS

Setelah instalasi selesai, Anda dapat mengakses RouterOS melalui:

  • Winbox menggunakan port 1212 (dapat dikonfigurasi di docker-compose.yml)
  • SSH pada port 2222
  • Web interface pada port 80

Catatan: Pastikan untuk menyesuaikan port-port tersebut sesuai dengan kebutuhan keamanan Anda di file docker-compose.yml sebelum menjalankan container.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *